MASALAH POKOK DALAM
KEARSIPAN DAN PEMECAHANNYA
A. Masalah pokok dalam kearsipan
a.
Menurut Drs. Moekijat
Masalah-masalah yang sering
dijumpai dalam administrasi kearsipan, yaitu :
1)
Dipergunakan
sistem pengolahan (klasifikasi) yang salah
2) Organisasi
yang kurang baik dan perumusan tanggung jawab dan kekuasaan yang tidak jelas.
3)
Pegawai-pegawai
yang tidak terlatih
4)
Tidak
ada prosedur-prosedur kearsipan tertentu
5) Tidak
ada penentuan waktu yang direncanankan untuk menyimpan maupun menghapuskan
warkat-warkat.
6)
Ruang
dan perlengkapan tidak sesuai dengan kegiatan
7)
Kurang
adanya pengawasan terhadap warkat-warkat (surat-surat yang dipinjam atau
pengembaliannya.
b.
Menurut Drs. E. Martono
Masalah yang sering timbul
bertalian dengan warkat, antara lain :
1)
Warkat
tak dapat ditemukan kembali karena hilang.
2)
Warkat
ditemukan setelah lama mencari dengan membongkar seluruh tumpukan warkat.
3)
Jumlah
warkat tiap hari selalu bertambah
4)
Tempat
penyimpanan warkat terlalu kecil bila dibandingkan dengan jumlah warkat,
sehingga tempatnya kurang.
5)
Peralatan
penyimpanan tidak memenuhi syarat.
6)
Pegawai
di bidang penyimpanan kurang terlatih.
c.
Menurut Drs. The Liang Gie
Masalah-masalah pokok dalam
bidang kearsipan yang umumnya dihadapi oleh instansi-instansi bertalian dengan
hal –hal berikut :
1)
Tidak
dapat ditemukan kembali secara cepat dari bagian arsip suatu surat yang
diperlukan oleh pimpinan instansi atau satuan organisasi.
2)
Peminjaman
atau pemakaian suatu surat oleh pimpinan atau satuan organisasi lainnya jangka
waktunya sangat lama, bahkan kadang-kadang tidak dikembalikan.
3)
Bertambahnya
surat-surat kebagian arsip tanpa ada penyusutan sehingga tempat dan
peralatannya tidak lagi mencukupi.
4)
Tata
kerja dan peralatna kearsipan tidak mengikuti perkembangan iomu kearsipan
modern, akibatnya pegawai-pegawai arsip tidak terampil dan kurangnya bibingan
yang teratur.
d.
Menurut Drs. Aw. Widjaya
Masalah pokok dalam bidang
kearsipan antara lain :
1)
Tidak
dapat menemukan kembali arsip secara cepat suatu surat yang diperlukan leh
atasan atau petugas unit lain dari bagian arsip.
2)
Peminjaman
atau pemakaian suatu surat oleh unit lain dala waktu lama, bahkan kadang-kadang
tidak dikembalikan.
3)
Bertambahnya
surat-surat ke dalam abgan arsip tanpa ada penyusutan, sehingga tempat dan
peralatan tidak lagi mencukupi.
4)
Tata
kerja dan peralatan tak berkembang (out of date), tak mengikuti perkembangan
zaman (up to date) karena kujrang pengarahan kepada petugas kearsipan.
Dari
beberapa pendapat tentang masalah kearsipan yang dijumpai di instansi
pemerintah/swasta dapat disimpulkan bahwa masalah kearsipan adalah :
a.
Tidak dapat atau sulit menemukan
kembali arsip dengan cepat dan tepat saat diperlukan.
b.
Membiasakan menumpuk arsip pada
sembarangan tempat, padahal arsip itu harus segera disimpan.
c.
Kurang menyadari arti pentingnyasuatu
arsip bagi organisasi.
d.
Peminjaman oleh pihak lain tidak
melalui prosedur yang benar atau terlalu lama.
e.
Penyusunan arsip secara serampangan.
f.
Petugas arsip kurang terampil.
B. Cara Pemecahan Masalah
Maka untuk mengatasi masalah-masalah kearsipan tersebut,
kita harus tahu bagaimana cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut agar
tidak merugikan perusahaan, yaitu dengan memerhatikan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Pergunakan system penyimpanan secara tepat
System penyimpanan arsip adalah suatu
rangkaian tata cara yang teratur memuat sesuatu pedoman tertentu untuk
menyusun/menyimpan warkat, sehingga bilamana diperlukan dapat ditemukan kembali
secara tepat dan cepat. Terdapat 5 sistem penyimpanan arsip, yaitu :
a.
System abjad (alphabetic system)
b.
System masalah (subject system)
c.
System tanggal (chronologi system)
d.
System wilayah (geographic system)
e.
System nomer (numberic system)
2. Perlu
adanya pengaturan prosedur peminjaman, pengawasan / kontrol dan pengandilian
yang ketat.
3. Secara
rutin diadakan perawatan dan pencegahan kerusakan.
a.
Ruang
tempat penyimpanan harus tetap kering (tidak lembab atau terlalu lembab). Ruang
harus cukup retang (sinar matahari harus dapat masuk ke ruang penyimpanan).
Ruang penyimpanan harus mempunyai penghawaan (ventilasi) yang memadai. Ruang
penyimpanan harus dijaga dari serangan api, serangga pemakan kertas, dan
percikan air.
b.
Penggunaan
racun serangga. Diharapkan setiap enam bulan ruang tempat penyimpanan disemprot
DDT atau yang sejenis. Penyemprotan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak
terkena langsung pada kertas arsip. Penyemprotan ditujukan ke lantai, dinding,
dan rongga ruangan. Kapur barus juga dapat digunakan untuk mencegah serangan
serangga dan kutu buku, yang dapat diletakkan disela-sela arsip.
c.
Tindakan
preventif (pencegahan) yaitu melarang petugas atau siapapun membawa makanan ke
ruang tempat kearsipan. Larangan merokok diruang arsip bagi petugas kearsipan
atau orang lain. Dipasang tabung pemadam kebakaran.
d.
Memperhatikan
kondisi arsip. Menjaga kondisi arsip tetap prima dengan cara membersihan arsip
dengan kemucing maupun denga peralatan modern, mengeringkan arsip yang basah
dengan kipas angin.
4. Fasilitas kearsipan harus memenuhi syarat
a.
Ruangan yang tepat : luas,
suhu, kelembaban dll
b.
Alat-alat korespondensi, seperti
kertas, mesin tik, mesin stensil, stempel, karbon dll.
c.
Alat-alat penerimaan surat, seperti bak
surat, meja tulis, rak, dsb.
d.
Alat penyimpanan surat, seperti filling
cabinet, lemari.
e.
Alat-alat lainnya, seperti tuangan,
cahaya dsb.
5. Petugas kearsipan yang memenuhi syarat
Untuk dapat mengemban
tugas, pegawai yang bekerja pada unit kearsipan bukan hanya ditunjang oleh
factor lemauan terhadap pekerjaannya, melainkan juga harus dibekali
keterampilan khusus mengenai bifang kearsipan. Pegawai yang telah terlatih baik
dan mempunyai ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam satu unit pengelolaan
kearsipan. Di samping itu tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan
harus dijalankan sebaik-baiknya. Namun pada kenyataannya, sebagian pegawai
masih enggan untuk menerima tugas-tugas kearsipan karena mereka memandang bahwa
unit kearsipan pada setiap kantor adalah tempat yang membosankan. Adanya
pandangan yang seperti ini menunjukkan bahwa pegawai tersebut kurang menyadari
akan pentingnya pengelolaan arsip dalam suatu kantor untuk menunjang efektivitas
suatu pekerjaan.
Pemikiran-pemikiran
seperti inilah yang harus dihindari dan sebaiknya ditanamkan rasa cinta
terhadap arsip sehingga manusia sebagai factor penentu dalam pengelolaan
kearsipan yang berdaya guna dan berhasil guna dapat tercapai dengan baik.
6. Penyelenggaraan penyusutan warkat
Penyusutan warkat
diadakan secara berkala sehingga tidak terjadi penimbunanwarkat dan
tercampurnya warkat yang penting dengan warkat lama yang akan dimusnahkan.
0 Response to "MASALAH POKOK DALAM KEARSIPAN DAN PEMECAHANNYA"
Post a Comment