B…
Berjuang
sepenuh hati meraih mimpi
Berusaha
mengukir masa depan yang lebih berarti
Bertarung
hadapi tiap tantangan kini dan nanti
Bertahan
lewati hari-hari dengan senyum dihati
Berdoa
sepanjang waktu kepadi Sang Maha Pemberi
I…
Ini
adalah hidup yang berarti
Indah
terasa jika tetap bersyukur disetiap hari
Ingin
berkarya untuk negeri ini
Indonesia
negeri yang kami cintai
Impian
dari kami membangun negeri ini
D…
Dunia
yang penuh warna pelangi
Di dalamnya kami hidup mencari jatidiri
Di
hati di jiwa ini kami merenungi
Dari
lubuk hati sejernih embun pagi
Dalam
harapan menjadi orang yang berguna untuk negeri
I…
Ikatan
yang kuat dalam persaudaraan
Indah
harmoni senasib seperjuangan
Ikatan
kami yang tercipta penuh kesadaran
Impian
kami demi kemajuan
Indonesia
yang penuh kesejahteraan
K…
Kami
memang dari keluarga sederhana
Kekurangan
yang banyak kami punya
Kelebihan
yang akan kami cipta
Ke depan kami punya cita-cita
Ke
arah perubahan untuk indonesia
M…
Menapaki
langkah yang tajam berliku
Menyusuri
jalan yang terjal berbatu
Meski
sering kami bertarung malu
Menghadapi
lingkungan yang tak menentu
Merenungi
diri kami katakan "kami pasti mampu !!!"
I…
Isak
tangis hiasi perjalanan ini
Indah
menetes mengalir di pipi
Inilah
perjuangan kami
Inilah
diri kami
Insan
hidup yang terus mengejar mimpi
S…
Syukur
kami panjatkan
Sebagai
ungkapan kepada Sang Tuhan
Sang
Maha Pencipta seluruh kehidupan
Sang
Maha Pemberi segala kebahagiaan
Sang
Maha Adil, Allah Maha Pemberi Keadilan
I…
I love
my live
I
will keep my spirit smile
I
believe I can do the best
I
will be the winner
I
love Bidikmisi
Deretan bait puisi yang aku tulis untuk menyemangati
diriku sendiri. Aku yang kini telah menjadi seorang mahasiswa. Tepatnya sebagai
mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi di Universitas Negeri Semarang.
Setelah perjuangan yang aku lalui dengan berkali-kali
gagal seleksi, akhirnya aku bisa berhasil juga lolos seleksi hingga aku pun
bisa kuliah. Kekuatan akan harapan dan cita-cita membuatku mampu melewati
tantangan demi tantangan. Karena aku sadari bahwa setiap harapan yang dimiliki
seseorang akan membuatnya mampu tetap berjuang dengan penuh semangat.
Teringat dulu kala ketika masih putus sekolah, sebagai
seorang perantau di pulau Kalimantan. Seorang penambang pasir yang begitu
memeras keringat dalam bekerja. Siang hari dihabiskan dibawah teriknya sinar
matahari. Memiliki masa depan yang begitu suram, itulah yang dulu aku rasakan.
Penyesalan dan sadar diri hidupku masih panjang, itu lah yang membuatku bangkit
karena aku masih memiliki banyak harapan hingga akhirnya aku berani lagi tuk
bermimipi. Mimpi-mimpi untuk bersekolah lagi dan menuntut ilmu di pondok. Semuanya
pun akhirnya terwujud, aku bisa sekolah lagi dan juga aku bisa menuntut ilmu di
pondok pesantren pula.
Mimpi berikutnya pun datang kala di akhir masa SMA, aku
bermimpi untuk bisa kuliah. Aku pun dengan semangat mengejar mimpi-mimpi itu.
Akhirnya kini mimpi itu pun bisa terwujud,aku bisa kuliah di Universitas Negeri
Semarang. Kurasa masa depanku sepertinya telah berubah, kebalikannya dari dulu
saat merantau yang penuh kesuraman kini berubah menjadi begitu penuh kecerahan.
Kini aku menjadi seorang mahasiswa yang seolah melihat gerbang-gerbang masa
depan yang gemilang yang amat banyak. Memang hakikatnya setiap orang memang
berhak bermimpi, dengan mimpi-mimpi itu dia akan berusaha mengubah masa
depannya menjadi lebih baik.
Setiap orang berhak menjadi yang terbaik. Aku yang
hanya seorang anak dari keluarga petani. Seorang anak yang dibesarkan oleh
kasih sayang seorang ibu yang tak punya banyak harta, tetapi aku tidak mau
kalah dengan teman-temanku. Tak mau terlalu mengeluh, bahkan dibandingkan
dengan orang lain yang mempunyai keberuntungan lebih dariku. Semuanya karena
aku ingin menjadi lebih baik bahkan yang terbaik di antara mereka. Walau dari
dari sekolah swasta pinggiran, SMA Muhammadiyah 03 Kayen yang baru berdiri dua
tahun kala aku masuk. Aku tidak ingin membuat alasan bahwa karena aku sekolah
disekolah kecil maka itu membatasiku
untuk bercita-cita kuliah. Aku ingin kuliah, itu lah tekadku. Dimanapun aku
bersekolah, aku pun punya kesempatan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi
favorit yang ada. Aku tak ingin kalah dengan siswa-siwa dari sekolah lain, baik
dari sekolah negeri maupun sekolah yang lebih favorit dari sekolahku. Tekad itu
pun begitu kuat, Hingga akhirnya aku bisa tunjukan pada teman-temanku yang
seolah tak berani mengikuti ujian seleksi masuk perguruan tinggi. Mengira akan
kalah saing dengan siswa-siswa dari sekolah lain, aku pun bisa melakukannya. Akhirnya
aku bisa diterima di Universitas Negeri Semarang.
Syukur Alhamdulillah aku panjatkan. Allah telah memberiku
sebuah kesempatan untuk menuntut ilmu hingga keperguruan tinggi, hingga aku
bisa bertemu orang-orang seperjuangan denganku. Para mahasiswa bidikmisi dari
seluruh pelosok negeri. Para pemuda yang mempunyai harapan dan semangat yang
tinggi. Para pemuda yang ingin turut serta membangun negeri ini.
Para mahasiswa bidikmisi, teman-teman baruku disini.
Sama sepertiku yang memiliki cita-cita yang tinggi. Kami yang berasal dari
berbagai golongan yang tak punya, hingga terlihat banyak kekurangan yang kami
punya. Tetapi kami punya harapan untuk Indonesia, kami akan berjuang
menciptakan kelebihan-kelebihan untuk diri kami. Hingga bisa membuat Indonesia
tersenyum bangga.
Semangat kami, doa-doa kami, isak tangis dalam
perjuangan kami, serta harapan-harapan kami itulah kekuatan kami. Hingga kami
bisa disini, belajar hingga sampai perguruan tinggi. Ini bukanlah akhir, tetapi
ini adalah sebuah gerbang awal keberhasilan kami. Berbuat dengan penuh
semangat, hingga kedepan kami berharap bisa dapatkan keberhasilan-keberhasilan
baru yang lebih hebat. Tak ingin beasiswa bidikmisi yang telah pemerintah
Indonesia berikan kepada kami ini menjadi sia-sia belaka. Kami ingin mewujudkannya, supaya memang akan
mencapai tujuannya. Tujuan dari pemberian beasiswa bidikmisi semoga bisa kami
wujudkan dengan tekad dan semangat kami. Terwujud suatu saat nanti, “Merajut asa, memutus rantai kemiskinan”.
0 Response to "PUISI MAKNA BIDIKMISI - Catatan Sang Bidikmisi Ke-1"
Post a Comment