Setiap akhir semester ketika kuliah, kita akan menjumpai apa yang namanya yudisium. Yudisium jika di SMA seperti halnya bagi raport. Kita bisa melihat semua nilai yang kita peroleh. Disaat yudisium kita bisa mengetahui berapa Indeks Prestasi kita. Kita pun bisa tahu IP teman-teman kita, jika mereka memang mau memberitahukannya. Ada banyak perasaan yang dialami ketika yudisium, sedih, bahagia, kecewa dll. Ada pula tipikal mahasiswa yang bisa kita lihat ketika yudisium tiba, kira-kira kamu termasuk yang mana?
1. Mahasiswa Yang Paling Sedih.
Mereka adalah mahasiswa jujur yang mendapat IP buruk. Apalagi saat dia melihat para penyontek mendapat IP yang lebih baik darinya. Padahal dia sudah belajar dan berusaha agar mengerjakan semua tugas, UTS dan juga UAS dengan sejujur-jujurnya. Namun dia tetap bangga dengan yang dia dapat, walaupun awalnya kecewa. Dia menyadari bahwa yang terpenting adalah hasil usahanya sendiri, bukan hasil copas ataupun hasil contekan. Kita perlu mengapresiasi kejujurannya.
2. Mahasiswa Yang Paling Senang
Mereka adalah
mahasiswa-mahasiswa jujur yang mendapat IP baik, bahkan lebih baik dari para penyontek. Mereka sangat senang karena hasil usahanya selama ini membuahkan hasil yang baik. Apalagi semuanya karena usahanya sendiri, bukan hasil copasan atau contekan. Kita harus berharap mahasiswa seperti ini tetap ada, agar orang jujur selalu bisa diatas orang yang tidak jujur.
3. Mahasiswa Yang Sangat Tidak Tahu Malu
Mereka adalah para pecontek yang dengan percaya diri meributkan IP-nya. Mereka bercerita kesana kemari, "ini lho IP-ku, berapa IP-mu, gue dapat 3,9 lho, wah aku juga". Dengan bangga mereka menceritakan hasil IP-nya. Padahal tak lain mereka selama ini punya hobi copas tugas dan menyontek kala ujian. Mereka tidak merasa bahwa itu bukan sesuatu yang hebat untuk diceritakan, karena sejatinya itu bukan suatu prestasi yang baik. Namun sebaliknya adalah prestasi dan usaha yang tidak patut dilestarikan. Mereka harusnya malu untuk berkoar-koar menceritakan IP-nya. Semoga mahasiswa tipe ini semakin berkurang di negeri ini.
4. Mahasiswa Yang Bijak
Mereka adalah mahasiswa yang selalu bersyukur dari hasil yang mereka dapatkan. Berapapun IP yang mereka peroleh, maka mereka tak lupa bersyukur. Mereka banyak belajar dari berapapun IP yang didapatkan. Jika kurang memuaskan, maka kedepan akan diperbaiki usaha dan belajarnya. Jika sangat memuaskan, mereka akan mempertahankan prestasinya itu.
Berapapun IP yang telah didapat, sejatinya kemampuan kita tidak bisa terukur sepenuhnya dari selembar nilai itu. Kita sendiri yang tahu, sejauh mana kemampuan kita. IP itu hanya formalitas penilaian yang tercatatkan untuk kita. Tentang kemampuan dan keahlian sepenuhnya tentang diri kita, maka kitalah yang mengetahui detailnya, IP memang berguna di waktu kerja nanti, namun bukan sesuatu yang bersifat terus menerus untuk digunakan. Kemampuan kita lah yang akan kita pakai untuk brkelanjutan. Maka tetaplah semangat dan jujur mendapatkan IP-mu, karena kejujuran yang akan bermanfaat untuk masa depanmu. Baca juga : Indeks Prestasi (IP) Menolongmu Saat Proses Seleksi, Namun Di kala Kerja Semua Tergantung Kemampuanmu.
1 Response to "Saat Yudisium, Harusnya Para Pecontek itu Malu Koar-Koar IPK-nya."
Greeat post
Post a Comment