Image source : www.fotografindo.com |
"Nak, semangatlah walau ayah ibumu ini bukan orang yang tak punya."
Ayah dan Ibu mengerti, bahwa untuk menunjang pendidikanmu sampai tinggi itu tentu sangatlah sulit. Untuk menyukupi kebutuhan sehari-hari saja, maka ayah dan ibu harus bersusah payah. Saat membiayai pendidikanmu dikala SD sampai SMA itu pun sudah sekuat tenaga. Ayah dan Ibu bangga, walau kamu berasal dari keluarga yang tak punya namun dirimu begitu semangat ketika sekolah.
"Kamu pasti ingin kuliah kan nak, kamu pasti iri melihat teman-temanmu didukung orang tuanya yang kaya raya ketika ingin masuk kuliah."
Ayah dan Ibu entah harus bilang apa untuk
hal ini. Ayah dan Ibu juga tidak tahu rejeki kami akan seperti apa, namun demikianlah keadaaanya. Bukan ayah mengeluh, ayah dan ibu pun tetap bersyukur atas pemberian yang telah Allah berikan pada keluarga kecil kita ini. Ayah justru bangga terhadapmu, dengan segala kesederhanaan yang keluarga kita miliki. Kamu telah tumbuh menjadi sosok yang tangguh dan mandiri. Kamu tidak menjadi pribadi yang manja, yang suka merengek-rengek jika menginginkan hal ini dan itu.
"Nak jika kamu ingin kuliah, maka kejarlah. Allah pasti akan memberikan jalan, entah itu dari mana."
Ayah dan Ibu tahu, cita-citamu sungguh tinggi. Namun terkadang ayah dan ibu melihatmu cukup ragu dan gundah ketika melihat kondisi keluargamu ini. Sekali lagi ayah dan ibu minta maaf, karena tidak mengimbangi semangatmu yang luar biasa itu dengan kondisi keuangan yang memadai. Ayah dan Ibu hanya bisa berdoa, semoga cita-citamu yang mulia itu bisa terwujudkan. Kamu harus mengejarnya, ridho kami bersamamu. Doa kami menyertai setiap langkahmu. Maka berjuanglah sepenuh hati.
"Nak, bangkitlah dan rubah kondisi keluargamu ini menjadi lebih baik. Buat bangga ayah dan ibumu ini."
Ayah dan ibu ingin sekali melihatmu berhasil, tidak seperti ayah dan ibu ini yang hanya seperti ini. Ayah dan ibu sering kali menangis, meneteskan air mata melihat semangatmu. Atau sekedar mendengar ceritamu tentang keinginan-keinginan besarmu. Rasanya terenyuh dan ingin sekali mengusap kepalamu dan berdoa. Semoga keinginan-keinganmu itu terkabulkan. Orang tua mana yang tidak terenyuh hatinya, ketika mendengar cita-cita anaknya yang begitu tinggi di tengah keterbatasan yang ia punya. Bahkan ibumu itu sering menangis ditengah malam, semoga akan ada kejaiban atau pertolongan dari Allah untuk memberi jalan bagimu bisa sekolah dan belajar setinggi yang kamu mau.
"Nak tetaplah semangat, walau ayah dan ibumu ini tak berpendidikan tinggi. Namun kamu harus belajar setinggi yang kamu bisa."
0 Response to "Ayah Dan Ibumu Memang Tak Berpendidikan Tinggi Nak, Namun Kamu Harus Setinggi-Tingginya"
Post a Comment