Ada banyak sekali anak muda di negeri ini yang ingin sekolah. Ada jutaan anak muda yang ingin sekali kuliah. Namun tak semuanya bisa untuk kuliah. Berbagai kendala bisa menghambatnya untuk kuliah. Berbagai alasan pula yang membuat mereka tidak bisa kuliah. Salah satunya adalah masalah biaya. Mereka tidak punya biaya yang cukup untuk kuliah. Sehingga banyak sekali pemuda di negeri ini yang harus memutuskan untuk mengubur mimpinya dalam-dalam untuk kuliah karena hal tersebut. Walaupun ada yang namanya beasiswa, namun tak semua orang bisa mendapatkannya. Karena memang jumlahnya sangat terbatas.
Sungguh beruntung siswa-siswi yang bisa mendapatkan beasiswa. Dari segenap seleksi yang telah dilakukan akhirnya mereka bisa mendapatkan beasiswa. Namun disisi lain ada lebih banyak lagi yang tidak berhasil mendapatkan beasiswa. Dibalik para penerima beasiswa yang lolos seleksi, ada sosok-sosok siswa yang tengah bersedih hati karena tak seberuntung yang lolos seleksi. Itulah hidup, sering kali seperti koin yang mempunyai dua sisi. Jadi kita mengerti, bahwa tak semua orang bisa mendapat beasiswa. Hanya beberapa saja, jumlahnya sering kali lebih sedikit dari semua pendaftar yang mengikuti seleksi.
Beasiswa itu menjadi hal yang isitimewa, namun terkadang ada mahasiswa yang tak bijak dalam menggunakan uang beasiswa. Ia justru menggunakan beasiswanya untuk hal-hal lain yang sebenarnya kurang cocok atau tepat. Terkadang ada yang justru menghambur-hamburkan uang beasiswanya. Entah itu untuk membeli gadget yang paling terbaru atau sekedar berfoya-foya dengan para temannya, atau mungkin sibuk shoping ini itu. Padahal tidak mendukung perkuliahnnya. Rasanya aneh memang, disisi lain ada banyak yang tengah berharap mendapat beasiswa untuk bisa kuliah. Namun ternyata disisi lain ada penerima yang justru menghamburkan beasiswanya untuk keperluan yang kurang atau bahkan tidak penting. Mungkin mereka akan beralasan bahwa,
"Itu semua kan kerja keras kami sendiri dalam mencari beasiswa. Mengapa kamu harus ikut-ikutan urusi kehidupan orang."
Mereka seolah melakukan itu tanpa salah, bahkan menyalahkan kita karena mengingatkannya. Memang sih diri mereka yang ikut seleksi, tahap demi tahap hingga mereka lolos. Namun apakah mereka tidak mengerti, bahwa itu uang yang diamanahkan untuk keperluan kuliah atau yang bisa mendukungnya. Itu adalah uang amanah dari rakyat atau dari suatu instansi atau LSM. Entah itu dari rakyat, instansi ataupun LSM. Pada dasarnya uang beasiswa itu adalah untuk penunjang belajar, bukan penunjang bergaya. Tetapi entahlah, mungkin mereka menganggap itu adalah menjadi hak mereka masing-masing. Jadi bebas untuk mau diapakan saja uangnya.
Hal ini tentu berbeda dengan orang yang menghargai apa itu beasiswa. Mahasiswa yang menghargai beasiswa tentu menyadari, bahwa di negeri ini sangat banyak sekali yang lebih membutuhkan dari mereka. Namun memang karena berbagai faktor dan sebab, banyak yang tidak bisa mendapatkan beasisswa. Namun orang yang tak menghargai ya hasilnya akan beda, mereka mungkin merasa bahwa itu ibarat gaji yang boleh dibelanjakan apa saja sesuai keinginan mereka.
Kita seharusnya harus bijak dan penuh tanggung jawab dalam menggunakan uang beasiswa. Dibalik beberapa rupiah pun, itu adalah sebuah amanah dari yang lain. Mengharapkan kita menjadi sosok yang lebih baik setelah mendapat beasiswa. Kita dipercayai untuk menerimanya daripada yang lain, jika kita tak menghargainya dari sekarang maka mungkin setelah lulus nanti kita akan menjadi sosok yang tak suka peduli dengan orang lain. Kita hanya memikikran diri sendiri.
0 Response to "Jangan Hamburkan Uang Beasiswamu, Itu Uang Amanah Rakyat Buatmu"
Post a Comment