Mengakui Karya Orang Lain Sebagai Karya Diri Sendiri itu Memang Tindakan Bodoh

image : nu.or.id

  

Aku pernah membuat sebuah tulisan, tulisannya sampai dishare puluhan ribu orang. Tulisan itu tentang seorang wanita yang mengajak laki-laki menikah dengan gaya tulisan yang aku buat lucu, namun memang seperti cerminan kehidupan sehari-hari. Tulisan itu berhasil viral dengan waktu sekejap hingga tulisan itu dibanjiri ribuan komentar. Gambar quotes ini yang begitu viral saat itu. "9 Meme Kapan Kita Nikah" .

Namun ada kesalahan besar yang aku buat, aku mengambil sebuah gambar yang bersileweran di internernet tentang wanita yang mengajak menikah. Dalam gambar tersebut aku berikan watermark diriku sendiri. Walaupun di awal bukan tentang mengklaim gambar itu sebagai buatanku, namun quotes-quotes di dalam gambar itulah yang buatanku. Alhasil yang terjadi adalah banyak orang yang mencibir dan menyalahkan diriku. Dikatakan sebagai plagiat, tindakan bodoh, tindakan tidak bertanggung jawab atau sejenisnya. Karena seperti mengakui karya orang sebagai karyaku. Akhirnya aku pun menelusurinya, lalu aku minta maaf kepada pemilik gambar yang bersangkutan. Karena memang dari awal aku tidak berniat mengklaim karyanya. Alhamdulillah, yang bersangkutan memaafkan. Gambar-gambar itu pun tetap viral, namun aku edit tulisan gambarnya. 

"Mengklain karya milik orang lain itu memang tindakan bodoh."

Memang suatu kebodohan yang kita lakukan, saat diri kita mengklaim karya orang lain. Menunjukkan bodohnya kita sendiri, kita yang tidak bisa membuat suatu karya namun malah ingin dengan praktis mengakui karya orang lain. Bukannya menjadi sebuah kebanggaan, karena sejatinya sesuatu yang buruk tidak pantas kita banggakan. Kita memang bisa dengan mudah mengakui karya orang di media, tulisan orang atau mungkin sekadar opini orang lain. Namun hal itu bisa jadi sungguh menyakitkan hati orang yang membuatnya. Bisa jadi memang sang pembuat bisa mengikhlaskannya. Tetapi kita sudah terlanjur mengaku-ngaku sebagai orang hebat dengan karyanya. Mau orang itu mempermasalahkan atau tidak, tentu hal itu adalah sesuatu yang kurang terpuji.

"Kalau ingin menyebarkan sesuatu yang baik dengan karya orang lain, sungguh niat kita niscaya berubah saat kita menuliskan nama kita sebagai pembuat karya itu. Niatnya perlu dipertanyakan kembali."

Mungkin diri kita awalnya melihat sebuah tulisan yang terlihat sangat bagus untuk diketahui orang lain. Sangat layak untuk dibagikan kepada banyak orang. Hal itu dirasa bisa memberikan dampak yang sangat bermanfaat jika banyak orang yang membacanya. Namun saat diri kita membagikan tulisan tersebut dengan melabeli bahwa tulisan tersebut adalah milik kita. Maka tentu diri kita sudah berbeda niat dari yang sebelumnya. Awalnya berniat menyampaikan sesuatu yang kita anggap baik, namun sekarang malah jadinya apa entah niat kita.

"Kalau hanya ingin terkenal, memplagiat karya orang lain justru menjadikan harga diri kita terasa rendah."

Bisa saja kita menjadi seseorang yang terkenal dengan suatu karya orang. Hal itu memang tingkat keberuntungan setiap orang itu berbeda-beda. Bisa jadi karya seseorang itu asalnya biasa saja ketika ia publikasikan, namun saat diri kita yang mempublikasikan maka karya itu bisa menjadi karya yang begitu terkenal. Namun apalah jadinya ketika akhirnya banyak orang yang mengetahuinya, niscaya bukan keterkenalan yang kita dapatkan. Malahan mungkin akan banyak cacian, cibiran, komentar tidak enak, bahkan sampai ujaran kebencian. Harga diri kita bisa menjadi jatuh dengan begitu cepat. Hal itu memang kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Serta Allah itu maha tahu dengan semua tingkat kita. Sekecil apapun yang kita sembunyikan, bisa saja Allah akan membukannya. 

"Sepandai-pandainya menyembunyikan bangkai, pastilah tercium juga. Sepandai-pandainya tupai melompat, pastilah bisa terjatuh juga."

 Dengan bangga menjiplak karya orang lain itu tidak baik, sekalipun diri kita sering menuliskan sesuatu yang baik. Bukan tentang banyak yang mendukung atau tidak, namun ini tentang etika dalam menghargai karya orang lain.

Tweet