Hari ulang tahun istriku, tepat di hari Jum'at 9 November 2018 ini ia berulang tahun. Namun aku baru menyadari saat siang hari, aku lupa mengucapkannya di waktu bangun tidur lalu. Entah mengapa aku tidak mengingatnya, padahal tanggal lahirnya hampir setiap saat aku mengetiknya. Bahkan saat aku membuka HP, aku harus memasukkan password yang tertera tanggal lahirnya. Lalu ketika membuka komputer juga, aku harus mengetikkan kombinasi tanggal lahirnya pula. Aku merasa telah mengucapkan selamat ulang tahun dalam kurun waktu 8 jam yang telah berlalu. Subuh tadi aku lupa mengucapkan kalimat, walau mungkin hanya sekadar ucapan.
"Selamat Ulang Tahun Istriku Sayang"
Mungkin ia menunggu kalimat itu, menunggu kalimat itu terucap setelah solat subuh berjamaah lalu. Aku justru lupa, dan seperti rutinitas biasa aku hanya mengecup keningnya seraya tersenyum sehabis solat. Wajahnya dengan senyum yang manis, selalu memberi semangat sepanjang hari. Aku merasa beruntung bisa berkumpul bersamanya tiap hari. Tak perlua berjauhan untuk merantau, karena aku memutuskan untuk membangun usaha rumahan. Begitupun dirinya kuminta untuk tinggal di rumah saja, menemaniku dalam kerja.
Pagi ini pun justru aku tertidur di depan televisi, biasanya kuajak jalan-jalan pagi untuk menikmati pemandangan desaku seraya berolahraga. Kutonton berita di televisi, justru televisi yang menontonku yang terlelap tidur.
"Lho mas, malah ditonton tipine." Kiranya begitu ia membangunkanku.
Di pagi hari kami kerap jalan-jalan bersama, di desaku memang masih begitu indah pemandangannya. Terbentang jejeran pegunungan kendeng yang namapak hijau-hijau samar tertutup kabut. Pohon-pohon jati yang telah mulai menghijau terseirami air hujan, serta benih-benih tanaman padi yang mulai tumbuh ke atas tenang karena guyuran hujan. Hampir tiap pagi aku menikmati pemandangan yang indah itu bersamanya. Romantis, kurasa itu memang begitu romantis. Kadang sesekali aku ingin mengecup pipinya karena gemas, namun ia sedikit menjauh karena terlalu banyak orang katanya. Nanti pada baper tegasnya, hehehe.
Hari ini hari istimewa baginya, namun aku lupa mengucapkan selamat ulang tahun padanya yang paling pertama. Walau tujuh hari yang lalu aku sudah mengucapkannya, namun dirinya berkata bahwa ulang tahunnya masih tujuh hari lagi. Aku pun menjawabnya cuek, karena diucapkan lebih dulu juga tak apa.
Aku lupa, padahal semalam aku sempat banyak bercanda tawa dengannya.
"Dek, aku sudah punya usulan nama untuk anak kita nanti."
"Apa mas?"
Setelah itu aku ambil hp milikku, aku tuliskan tiga buah kata. Lalu kuarahkan layar hp itu padanya. Seketika dia meresponnya sambil tersenyum gemas. Hehehe, karena bukan deretan nama yang aku tulis. Namun tiga kata ini,
" I Love You"
Ia pun tersenyum serta tertawa kecil beberapa saat, sambil berkata "Gombal". Tak berselang lama, beberapa detik kemudian, aku kembali menghadapkan layar hpku kepadanya.
"Bagus gak nama ini untuk anak kita? Tiga buah kata perpaduan nama kita."
Dia pun melihat tiga kata itu dengan seksama, dan Alhamdulillah ia pun suka.
"H...... A..... P......."
Sebuah nama yang aku persiakan untuk anak kami kelak. Alhamdulillah sebentar lagi insya'allah anak itu akan terlahir kedunia, sudah sekitar delapan bulan istriku mengandung. Mengandung seorang putri, kiranya begitulah perkiraan dari dokter ketika pemeriksaan.
"Selamat Ulang Tahun, Istriku Tercinta, Chusnul Chotimah. Semoga sehat selalu, semakin baik, semakin cantik. Semoga keluarga ini selalu harmonis dan selalu romantis. Bahagia bersama dunia dan akhirat."
Aku abadikan namamu dalam tulisan-tulisanku, karena suamimu memang hobi menulis.
TTD
Suamimu yang lupa mengucapkan selamat ulang tahun, 8 jam yang lalu.
"Selamat Ulang Tahun Istriku Sayang"
Mungkin ia menunggu kalimat itu, menunggu kalimat itu terucap setelah solat subuh berjamaah lalu. Aku justru lupa, dan seperti rutinitas biasa aku hanya mengecup keningnya seraya tersenyum sehabis solat. Wajahnya dengan senyum yang manis, selalu memberi semangat sepanjang hari. Aku merasa beruntung bisa berkumpul bersamanya tiap hari. Tak perlua berjauhan untuk merantau, karena aku memutuskan untuk membangun usaha rumahan. Begitupun dirinya kuminta untuk tinggal di rumah saja, menemaniku dalam kerja.
Pagi ini pun justru aku tertidur di depan televisi, biasanya kuajak jalan-jalan pagi untuk menikmati pemandangan desaku seraya berolahraga. Kutonton berita di televisi, justru televisi yang menontonku yang terlelap tidur.
"Lho mas, malah ditonton tipine." Kiranya begitu ia membangunkanku.
Di pagi hari kami kerap jalan-jalan bersama, di desaku memang masih begitu indah pemandangannya. Terbentang jejeran pegunungan kendeng yang namapak hijau-hijau samar tertutup kabut. Pohon-pohon jati yang telah mulai menghijau terseirami air hujan, serta benih-benih tanaman padi yang mulai tumbuh ke atas tenang karena guyuran hujan. Hampir tiap pagi aku menikmati pemandangan yang indah itu bersamanya. Romantis, kurasa itu memang begitu romantis. Kadang sesekali aku ingin mengecup pipinya karena gemas, namun ia sedikit menjauh karena terlalu banyak orang katanya. Nanti pada baper tegasnya, hehehe.
Hari ini hari istimewa baginya, namun aku lupa mengucapkan selamat ulang tahun padanya yang paling pertama. Walau tujuh hari yang lalu aku sudah mengucapkannya, namun dirinya berkata bahwa ulang tahunnya masih tujuh hari lagi. Aku pun menjawabnya cuek, karena diucapkan lebih dulu juga tak apa.
Aku lupa, padahal semalam aku sempat banyak bercanda tawa dengannya.
"Dek, aku sudah punya usulan nama untuk anak kita nanti."
"Apa mas?"
Setelah itu aku ambil hp milikku, aku tuliskan tiga buah kata. Lalu kuarahkan layar hp itu padanya. Seketika dia meresponnya sambil tersenyum gemas. Hehehe, karena bukan deretan nama yang aku tulis. Namun tiga kata ini,
" I Love You"
Ia pun tersenyum serta tertawa kecil beberapa saat, sambil berkata "Gombal". Tak berselang lama, beberapa detik kemudian, aku kembali menghadapkan layar hpku kepadanya.
"Bagus gak nama ini untuk anak kita? Tiga buah kata perpaduan nama kita."
Dia pun melihat tiga kata itu dengan seksama, dan Alhamdulillah ia pun suka.
"H...... A..... P......."
Sebuah nama yang aku persiakan untuk anak kami kelak. Alhamdulillah sebentar lagi insya'allah anak itu akan terlahir kedunia, sudah sekitar delapan bulan istriku mengandung. Mengandung seorang putri, kiranya begitulah perkiraan dari dokter ketika pemeriksaan.
"Selamat Ulang Tahun, Istriku Tercinta, Chusnul Chotimah. Semoga sehat selalu, semakin baik, semakin cantik. Semoga keluarga ini selalu harmonis dan selalu romantis. Bahagia bersama dunia dan akhirat."
Aku abadikan namamu dalam tulisan-tulisanku, karena suamimu memang hobi menulis.
TTD
Suamimu yang lupa mengucapkan selamat ulang tahun, 8 jam yang lalu.
0 Response to "Hari Ini Istriku Ulang Tahun, Namun Aku Lupa Mengucapkannya Di Pagi Lalu."
Post a Comment