Menikah adalah momen bahagia yang pastinya begitu dinanti-nantikan seseorang. Apalagi bagi seorang yang telah menjomlo lama atau usianya sudah siap untuk berkeluarga. Bahkan mungkin banyak di antara kita yang dahulu saja ketika remaja, sudah diam-diam berdoa agar bisa menikah dengan si ini dan si itu. Kita yang sudah membayangkan berbagai momen bahagia andai kita menikah nanti.
Seiring berjalannya waktu yang telah kita lalui, kita mulai mengerti bahwa ternyata ketika momen menikah tiba itu ada banyak hal yang mengirinya pula. Menikah namun tak sekadar menikah. Ada acara-acara di dalamnya, ada prosesi-prosesi di dalamnya serta adapula berbagai tambahan hal dalam membuat pernikahan itu semakin epik. Kita jadi memikirkan konsep acaranya, apalagi jika di lingkungan kita sudah terbiasa nampak berbagai adat-adat dalam pernikahan. Baik itu adat yang memang sudah menjadi warisan leluhur, maupun berbagai adat yang tercipta untuk menambah meriahnya pernikahan.
Kita mungkin bisa saja memilih menikah dengan sederhana, tanpa pesta, tanpa menghamburkan banyak uang dan sejenisnya. Cukup menjalankan acara yang sederhana, ijab qabul dan kita menjadi sah menjadi pasangan suami istri. Namun, tentunya banyak dari kita yang ingin momen pernikahan itu bisa lebih meriah. Hal itu karena memang menikah adalah momen yang istimewa, wajar saja jika kita ingin membuatnya istimewa pula. Seperti itu sih boleh-boleh saja, wajar rasanya. Setiap orang berhak membuat acara pernikahnnya semeriah mungkin.
Kemeriahan dan kemewahan acara pernikahan bisa jadi dambaan setiap orang. Namun ada hal yang semestinya kita hindari, yaitu banyak berhutang kesana kemari agar bisa membuat pernikahan kita nampak mewah. Kita yang rela banyak berhutang karena kita merasa gengsi jika tidak seperti kawan yang lainnya. Sebenarnya hutang juga hak setiap orang, namun bukankah jika kita membiayai kebahagiaan kita itu dengan hutang, maka ke depan nantinya justru akan membuat kita punya banyak tanggungan dan beban tambahan.
Kemewahan pernikahan yang mungkin hanya sesaat, namun hutang sudah menanti di depan, apakah kita kuat. Jadi menjalani atau membuat acara pernikahan itu ya sebaiknya sesuai kemampuan diri saja. Bisa jadi mewahnya acara pernikahan dengan banyaknya hutang bisa membuat pasangan kita merasa bangga. Namun jika dia tahu ternyata banyak hutang yang nantinya akan ditanggung bersama, pastinya ia akan murung seketika. Boleh jadi ketka hutang itu itu kita tanggungkan untuk orang tua kita, lah mengapa kita begitu tega terhadap mereka. Meminta membiayai pernikahan kita dengan mewah, namun memaksa mereka berhutang dan melunasinya dengan susah payah.
Menikah itu memang tak perlu terlalu mengikuti berbagai gaya orang lain. Tak perlu mempermasalahkan kegengsian diri. Tak perlu memusingkan apa kata orang. Karena ketika berkeluarga, sungguh bahagia sekali jika kita tidak punya hutang kesana kemari. Hidup sederhana nan nyaman dan tanpa beban tagihan. Bahagianya pernikahan bukan dilihat dari mewahnya acara pernikahan, namun bagaimana diri kita bersama pasangan nanti bisa menjalani hidup dengan penuh cinta saling menerima dalam setiap keadaan.
0 Response to "Tak Perlu Banyak Berhutang Untuk Membuat Pernikahanmu Tampak Mewah"
Post a Comment