Kali ini aku ingin berbagi pengalaman tentang mencari bahan bonsai di alam sekitar. Tepatnya adalah mencari bahan bonsai berupa tanaman serut. Tanaman serut yang mempunyai nama latin Streblus asper ini ternyata bisa kita jumpai di wilayah pegunungan kendeng, bahkan di lingkungan desaku sendiri juga ada. Aku baru tahu jika tanaman jenis ini bisa disulap menjadi bonsai yang sangat indah. Seperti ini kira-kira bentuk bonsai dari tanaman serut yang sudah jadi.
Bentuk bonsai di atas adalah serut yang sudah jadi. Sungguh cantik dan menawan dengan harga jual yang tinggi.
Kembali ke cerita berburu tanaman serut di pegunungan Kendeng Pati. Singkat cerita, ada beberapa temanku yang sebelumnya telah mencari bahan serut di hutan pegunungan Kendeng. Mereka menceritakan tentang tanaman-tanaman bonsai yang mereka cari di hutan pegunungan Kendeng. Awalnya aku berpikir, tanaman seperti apa yang mereka dapatkan? dimana mereka mengambilnya? apa mereka malah merusak hutan? hingga pertanyaan-pertanyaaan itu membuatku penasaran dan membuatku ingin ikut mereka berburu tanaman bonsai di alam itu.
Hingga tiba hari dimana aku dan mereka menuju ke hutan pegunungan Kendeng, baru saja memasuki kawasan hutan jati yang masih berada di lereng gunung. Para temanku itu sudah menunjuk-nunjuk, "Ini lho tanaman serut, itu juga ada lagi, ini juga dan ini ini." Mereka menunjuk semak-semak di bawah pepohonan jati, ternyata tanaman serut yang akan mereka ambil berupa semak-semak di bawah pepohonan jati. Bukan sebuah pohon besar yang akan mereka tebang. Layaknya tumbuhan semak-semak yang tumbuh liar, banyak sekali tanaman serut yang tumbuh. Hingga aku pun berpikir, tumbuhan ini juga tak apa jika diambil. Ini hanya semak-semak yang memang tumbuh dengan liar tanpa perawatan.
"Ini memang semak-semak, tapi jika digali nanti akarnya akan sangat besar." Ucap salah satu temanku.
Benar saja, setelah aku mencoba menggali satu. Ternyata memang akarnya sangat besar. Bisa jadi tumbuhan serut ini awalnya memang tumbuhan yang sangat besar di pegunungan Kendeng. Hingga terganti oleh pohon Jati-Jati yang ditanam disana. Tumbuhan ini ditebang, menyisakan bagian bawah yang membuatnya tumbuh lagi menjadi semak belukar. Walaupun ada pula tumbuhan-tumbuhan serut baru, yang mungkin berasal dari tumbuhan induk yang telah berbiji atau bertunas. Namun saat pertama kali aku mencari bahan serut di lereng pegunungan itu, tak satupun kutemui tumbuhan serut yang memang sudah besar berkayu tinggi. Hanya kutemui tumbuhan serut kecil berupa semak belukar.
Kami pun menggali beberapa tanaman serut, ada yang besarnya sebatas jari tangan, sebesar lengan orang dewasa, dan ada pula yang sebesar paha. Kami pun tidak bisa menggalinya sampai tembus seluruh akar paling bawah. Semuanya harus dipotong, karena medan yang berbatu dan tanah yang keras. Kurasa akar-akar ini nantinya juga akan membentuk tunas baru dan semak serut yang baru pula. Walau kurasa, jika berada di bawah pohon jati atau di antara tanaman petani yang lain. Tumbuhan serut ini bisa jadi dianggap sebagai gulma yang perlu dibersihkan.
Berikut ini foto tanaman serut yang berupa semak belukar :
Serta ini foto tanaman serut yang bisa kami ambil:
Ya semoga saja tanaman serut ini bisa terus dibudidayakan, tak hanya dibuang, dibakar, atau ditebang sembarangan. Jika menemuinya di hutan dengan kondisi berupa pohon besar, lebih baik dibiarkan agar tetap asri. Ambilah tumbuhan serut yang sekiranya jika diambil tidak akan merusak lingkungan alam sekitar.
sumber : kumpulanbonsai.blogspot.com |
Sumber : tokopedia.com |
sumber : alamendah.org |
Bentuk bonsai di atas adalah serut yang sudah jadi. Sungguh cantik dan menawan dengan harga jual yang tinggi.
Kembali ke cerita berburu tanaman serut di pegunungan Kendeng Pati. Singkat cerita, ada beberapa temanku yang sebelumnya telah mencari bahan serut di hutan pegunungan Kendeng. Mereka menceritakan tentang tanaman-tanaman bonsai yang mereka cari di hutan pegunungan Kendeng. Awalnya aku berpikir, tanaman seperti apa yang mereka dapatkan? dimana mereka mengambilnya? apa mereka malah merusak hutan? hingga pertanyaan-pertanyaaan itu membuatku penasaran dan membuatku ingin ikut mereka berburu tanaman bonsai di alam itu.
Hingga tiba hari dimana aku dan mereka menuju ke hutan pegunungan Kendeng, baru saja memasuki kawasan hutan jati yang masih berada di lereng gunung. Para temanku itu sudah menunjuk-nunjuk, "Ini lho tanaman serut, itu juga ada lagi, ini juga dan ini ini." Mereka menunjuk semak-semak di bawah pepohonan jati, ternyata tanaman serut yang akan mereka ambil berupa semak-semak di bawah pepohonan jati. Bukan sebuah pohon besar yang akan mereka tebang. Layaknya tumbuhan semak-semak yang tumbuh liar, banyak sekali tanaman serut yang tumbuh. Hingga aku pun berpikir, tumbuhan ini juga tak apa jika diambil. Ini hanya semak-semak yang memang tumbuh dengan liar tanpa perawatan.
"Ini memang semak-semak, tapi jika digali nanti akarnya akan sangat besar." Ucap salah satu temanku.
Kami pun menggali beberapa tanaman serut, ada yang besarnya sebatas jari tangan, sebesar lengan orang dewasa, dan ada pula yang sebesar paha. Kami pun tidak bisa menggalinya sampai tembus seluruh akar paling bawah. Semuanya harus dipotong, karena medan yang berbatu dan tanah yang keras. Kurasa akar-akar ini nantinya juga akan membentuk tunas baru dan semak serut yang baru pula. Walau kurasa, jika berada di bawah pohon jati atau di antara tanaman petani yang lain. Tumbuhan serut ini bisa jadi dianggap sebagai gulma yang perlu dibersihkan.
Berikut ini foto tanaman serut yang berupa semak belukar :
Serta ini foto tanaman serut yang bisa kami ambil:
Ya semoga saja tanaman serut ini bisa terus dibudidayakan, tak hanya dibuang, dibakar, atau ditebang sembarangan. Jika menemuinya di hutan dengan kondisi berupa pohon besar, lebih baik dibiarkan agar tetap asri. Ambilah tumbuhan serut yang sekiranya jika diambil tidak akan merusak lingkungan alam sekitar.
0 Response to "Berburu Bahan Bonsai Serut di Pegunungan Kendeng Pati"
Post a Comment